Artikel ini akan menjelaskan bagaimana pemisahan, penyimpanan limbah laboratorium sebelum dibuang dan pengumpulan limbah ke tempat penyimpanan yang aman.
Memberikan Label Pada Setiap Botol Penyimpanan
Pemberian label pada semua botol pembuangan adalah hal yang sangat penting, karena jika botol tidak diberi label, kemungkinan user yang tidak mengetahuinya dapat menggunakan botol dan secara tidak sengaja menggabungkan limbah bahan kimia tidak kompatibel yang menyebabkan kebakaran dan ledakan. Oleh karena itu beri label seperti “ Sampah Organik” , “ Sampah Xilena” dll. Perlu diingat, hindari merusak label pada botol dan memberi keterangan “Limbah” di atasnya.
Penyimpanan Limbah
Tidak menyimpan limbah di lemari asam tempat reaksi sedang dilakukan. Jika reaksi tidak terkendali, botol limbah bisa meledak dan mengarah ke api atau pencampuran bahan kimia yang tidak kompatibel. Buang botol limbah dari ruang asam tempat reaksi sedang dilakukan.
Tidak menggunakan kaleng logam untuk menyimpan limbah. Bahkan dengan pH netral, zat padat dan cairan dapat berkorosi melalui kaleng logam.untuk penyimpanan limbah hanya gunakan wadah gelas atau polietilen.
Tidak menyimpan botol limbah yang mudah terbakar di lantai. Simpan wadah limbah dalam lemari pelarut yang tahan ledakan.
Tidak menyimpan botol limbah di wastafel Bahan kimia beracun dapat masuk ke saluran pembuangan, dan mengeluarkan gas beracun yang menyebabkan bahaya untuk kesehatan atau ledakan.
Botol untuk Limbah
Botol limbah organik harus ditutup. Namun, untuk menghindari penumpukan tekanan di botol, tutuplah dengan longgar. Jangan tinggalkan corong di botol limbah. Hal ini dapat memberikan potensi kebakaran atau ledakan. Setelah membuang botol, tutuplah.
Pengumpulan Limbah laboratorium
Pastikan setiap jenis limbah hanya memiliki satu botol penyimpanan, dan jika sudah penuh, bawa ke tempat penyimpanan limbah. Menyimpan banyak botol limbah organic di laboratorium memberikan potensi bahaya yang lebih serius.
Pemisahan Limbah
Jangan simpan asam dan basa dalam storage yang sama. Kontainer/storage yang bocor atau tumpahan dapat menyebabkan reaksi dan mengeluarkan gas yang beracun.
Jangan simpan asam dan limbah organik di lemari yang sama. Asam dan limbah organic jika bercampur akan menimbulkan api dan ledakan
Jangan mencampurkan pelarut yang tidak sesuai dalam wadah limbah. Misalnya, asam nitrat dan etanol dapat membentuk campuran eksplosif.
Pemisahan limbah laboratorium yang tepat adalah hal penting untuk menjaga lingkungan tempat kerja tetap aman. Semua limbah tidak di simpan di lemari asam yang sama hal ini dapat memberikan potensi berbahaya. Hal penting yang lainnya adalah pastikan bahan bahan kimia atau limbah tersimpan saling compatible/ sesuai dengan penyimpanannya. Adapun pencampuran limbah dalam satu tempat/ storage pastikan tidak menimbulkan reaksi.
JANGAN PERNAH menyimpan jenis limbah berikut secara bersamaan:
- Asam dan basa
- Organik dan asam.
- Sianida, senyawa sulfida atau arsenik dan asam.
- Logam alkali atau alkali tanah, alkyllithiums dll.
- limbah cair
- senyawa Merkuri /perak dan senyawa yang mengandung ammonium.
Memindahkan Limbah ke Area Penyimpanan Limbah
Semua storage limbah harus memiliki label “HAZARDOUS WASTE” yang tepat serta tanggal awal pembuangan.
Hal yang perlu diperhatikan :
- Botol atau botol memiliki tutup yang pas. Jika cair, setidaknya ada 1 inci ruang di bagian atas wadah.
- Bagian luar botol bersih dan kering.
- Limbah yang tidak kompatibel tidak tercampur.
- Limbah halogenasi terpisah dari limbah organik “biasa” bila memungkinkan.
- PH diketahui dan terdaftar pada label pembuangan.
Perlu diingat pentinganya pemberian label informasi limbah pada storage (termasuk pH untuk cairan limbah APAPUN, termasuk organik), mencamtumkan nama kimia secara jelas tidak menggunakan nama singkatan (seperti “Eter” menjadi “Et2O” dan “Dimethylphosphinoethane” bukan “DMPE”).Berikan perkiraan persentase masing-masing komponen limbah.