Pengelolaan Limbah Laboratorium

0
4663

Artikel ini akan menjelaskan bagaimana  pemisahan, penyimpanan limbah laboratorium sebelum dibuang dan pengumpulan  limbah ke tempat penyimpanan yang aman.

 

Memberikan Label Pada Setiap  Botol Penyimpanan

Pemberian label pada semua botol pembuangan adalah hal yang sangat penting, karena jika botol tidak diberi label, kemungkinan user yang tidak mengetahuinya dapat menggunakan botol  dan secara tidak sengaja menggabungkan limbah bahan kimia tidak kompatibel  yang  menyebabkan kebakaran dan ledakan. Oleh karena itu  beri label seperti “ Sampah Organik” , “ Sampah Xilena” dll. Perlu diingat,  hindari merusak  label pada botol dan memberi keterangan  “Limbah” di atasnya.

 

Penyimpanan Limbah

Tidak menyimpan limbah di lemari asam tempat reaksi sedang dilakukan. Jika reaksi tidak terkendali, botol limbah bisa meledak dan mengarah ke api atau pencampuran bahan kimia yang tidak kompatibel. Buang botol limbah dari ruang asam tempat reaksi sedang dilakukan.

Tidak  menggunakan kaleng logam untuk  menyimpan limbah. Bahkan dengan pH netral, zat padat dan cairan dapat berkorosi melalui kaleng logam.untuk penyimpanan limbah hanya gunakan  wadah gelas atau polietilen.

Tidak  menyimpan  botol limbah yang mudah terbakar di lantai. Simpan wadah limbah dalam lemari pelarut yang tahan ledakan.

Tidak menyimpan botol limbah di wastafel  Bahan kimia beracun dapat masuk ke saluran pembuangan, dan mengeluarkan gas beracun yang menyebabkan bahaya untuk kesehatan  atau ledakan.

 

Botol untuk Limbah

Botol limbah organik harus ditutup. Namun, untuk menghindari penumpukan tekanan di botol, tutuplah dengan longgar. Jangan tinggalkan corong  di botol limbah. Hal ini dapat memberikan potensi kebakaran atau ledakan. Setelah membuang botol, tutuplah.

 

Pengumpulan Limbah laboratorium

Pastikan setiap jenis limbah hanya memiliki satu botol penyimpanan, dan jika sudah penuh, bawa ke tempat penyimpanan limbah. Menyimpan banyak botol limbah organic di laboratorium memberikan potensi bahaya yang lebih serius.

Pemisahan Limbah

Jangan simpan asam dan basa dalam storage  yang sama. Kontainer/storage yang bocor atau tumpahan dapat menyebabkan reaksi  dan mengeluarkan gas  yang beracun.
Jangan simpan asam dan limbah organik di lemari yang sama. Asam  dan limbah organic jika bercampur akan menimbulkan api dan ledakan

Jangan mencampurkan pelarut yang tidak sesuai dalam wadah limbah. Misalnya, asam nitrat dan etanol dapat membentuk campuran eksplosif.

Pemisahan limbah laboratorium yang tepat adalah hal penting untuk menjaga lingkungan tempat kerja tetap aman.  Semua limbah tidak di simpan di lemari asam yang sama hal ini dapat memberikan  potensi  berbahaya. Hal penting yang lainnya adalah  pastikan  bahan bahan kimia atau limbah  tersimpan  saling compatible/ sesuai dengan penyimpanannya. Adapun pencampuran limbah  dalam satu tempat/ storage pastikan tidak menimbulkan reaksi.

JANGAN PERNAH menyimpan jenis limbah berikut secara bersamaan:

  • Asam dan basa
  • Organik dan asam.
  • Sianida, senyawa sulfida atau arsenik dan asam.
  • Logam alkali atau alkali tanah, alkyllithiums dll.
  • limbah cair
  • senyawa Merkuri /perak dan senyawa yang mengandung ammonium.

Memindahkan Limbah  ke Area Penyimpanan Limbah

Semua storage  limbah harus  memiliki label “HAZARDOUS WASTE” yang tepat serta tanggal awal pembuangan.
Hal yang perlu diperhatikan :

  1. Botol atau botol memiliki tutup yang pas. Jika cair, setidaknya ada 1 inci ruang di bagian atas wadah.
  2. Bagian luar botol bersih dan kering.
  3. Limbah yang tidak kompatibel tidak tercampur.
  4. Limbah halogenasi terpisah dari limbah organik “biasa” bila memungkinkan.
  5. PH diketahui dan terdaftar pada label pembuangan.

Perlu diingat pentinganya pemberian label  informasi limbah pada storage  (termasuk pH untuk cairan limbah APAPUN, termasuk organik), mencamtumkan nama kimia secara jelas tidak menggunakan nama  singkatan  (seperti “Eter”  menjadi “Et2O” dan “Dimethylphosphinoethane” bukan “DMPE”).Berikan perkiraan persentase masing-masing komponen limbah.