Destilasi Vs Deionisasi

0
5746

Teknologi pemurnian yang umum digunakan laboratorium adalah reverse osmosis ( RO), destilasi, dan deionisasi. Destilasi dan deionisasi serupa dalam menghilangkan ion ion dalam air. Namun, keduanya memiliki perbedaan dalam hal lainnya. Pada artikel ini akan dibahas perbedaan dari air destilasi dan deionisasi.

Destilasi

Air suling/destilasi adalah jenis air demineralisasi yang mengunakan teknologi pemurnian destilasi. Metode destilasi melewati proses pemanasan, penguapan dan kondensasi dalam menghasilkan air suling.  Pada proses destilasi   garam dan partikulat dalam air dihilangkan/reduce. tetapi untuk biaya operasional teknik destilasi  sangat mahal dan membutuhkan waktu yang lebih lama.

Deionisasi

Air deionisasi  dihasilkan dari sumber air yang melewati suatu resin  yang bermuatan listrik (kation dan anion). Air deionisasi bersifat reaktif, sehingga sifatnya akan berubah segera setelah terpapar udara. deionisasi memiliki pH 7 ketika dikirim, tetapi segera setelah kontak dengan karbon dioksida dari udara, CO2 terlarut bereaksi untuk menghasilkan H + dan HCO3-, mendorong pH lebih dekat ke 5,6.Proses deionisasi tidak menghilangkan spesies molekuler (misalnya, gula) atau partikel organik yang tidak bermuatan (kebanyakan bakteri, virus).

 

Aplikasi Air Deionisasi dan Destilasi.

Dengan asumsi sumber air yang digunakan adalah air keran/air tanah ,berikut beberapa aplikasi  air suling yang dapat digunakan di laboratorium.

  • pelarut untuk preparasi sampel
    • blanko
    • standar kalibrasi
    • larutan pencuci glassware
    • sterilisasi peralatan
    • feed water untuk menghasilkan  ultrapure water

Kemurnian air deionisasi tergantung pada sumber air yang digunakan. Berikut beberapa aplikasi air deionisasi yang dapat digunaka di laboratorium :

  • aplikasi pendinginan
    • autoclave mikrobiologi
    • larutan pencuci dan pembilas
    • preparasi pelarut
    • blanko
    • standar kalibrasi
    • dalam baterai.

Oleh karena itu, dari kedua teknologi tersebut  perbedaan yang paling mendasar adalah  kualitas air yang dihasilkan pada keduanya yang dapat berpengaruh pada aplikasi penggunaan air tersebut. Selain itu, air deionisasi  bersifat korosif  maka dari itu tidak direkomendasikan penggunaan air deionisasi untuk aplikasi yang melibatkan kontak jangka panjang dengan logam.

BAGIKAN
Berita sebelumyaMengatasi Masalah pada Syringe GC
Berita berikutnyaMana yang lebih baik? – ICP-OES atau ICP-MS
Maja Bintang Indonesia is managed by professionals with experience since 1997 in trading as well as Laboratory equipment and provide the product and service in Government and Private Company.