PENGENDALIAN KONTAMINASI PADA ANALISIS AAS

0
1883

PENGENDALIAN KONTAMINASI PADA ANALISIS AAS

Berbicara tentang pengendalian kontaminasi berkaitan erat dengan akurasi hasil analisis AAS, seperti analit kontaminasi yang masuk dari luar dapat merusak akurasi hasil analisis sampel, selain itu reprodusibilitas yang dihasilkan tidak bagus dikarenakan adanya kontaminan yang masuk tanpa diketahui asal sumbernya dan sangat fluktuatif, ataupun pembacaan blanko yang tinggi ( adanya kontaminan) dapat meyebabkan LOD yang tinggi jika menggunakan alat yang sangat peka ( contoh: GFAAS). Oleh karena itu, diperlukan  pengendalian kontaminasi  agar  akurasi yang didapat  hasilnya bagus ataupun baik.

Sebelum dilakukan pengendalian kontaminasi,  maka dari itu diperlukan pengetahuan sumber-sumber yang dapat menimbulkan kontaminasi pada analisis AAS. Berikut sumber-sumber kontaminasi :

  1. Reagen, pelarut

Penggunaan reagen dan pelarut  sangat berpengaruh dalam tingkat akurasi hasil analisis,   oleh karena itu diperlukan penggunaan yang tingkat kemurniannya tinggi baik asam yang digunakan, reagen, maupun pelarut (air), hal ini dapat berpengaruh terhadap nilai blanko yang minimal agar LOD yang didapat  rendah.

 

  1. Proses preparasi/pelarutan sampel

Setiap analisis kimia baik konvesional maupun instrumental, dalam analisisnya harus melewati proses pelarutan (sampel padat/cair) ataupun proses preparasi untuk mendapatkan larutan yang didalamnya ada analit yang akan di analisis. Pada proses preparasi dapat memberikan  potensi adanya kontaminasi, selain itu hilangnya analit pada proses preparasi. Hal ini dapat diatasi dengan memilih metode preparasi yang sesuai yang dapat mengurangi adanya kontaminasi maupun kehilangan analiit yang akan di analisis.

 

  1. Peralatan analisis ( wadah, krus, breaker, pipet, filter)

Larutan standar, larutan sampel  mapun reagen ketika disimpan dalam sebuah wadah dapat mengalami perubahan konsentrasinya (adanya kontaminan/analit yang hilang)  karena dapat terjadi beberapa peristiwa yaitu leaching ( trace metal terlarut dari dinding wadah), adsorpsi ( trace metals diadsorpsi pada dinding wadah) dan memory effect. Oleh karena itu pemilihan jenis  wadah penyimpan perlu diperhatikan, untuk penggunaan wadah PE/PP lebih direkomendasikan, karena lebih aman  dibandingkan penggunaan gelas, hal ini ditinjau dari kemungkinan terjadinya adsorpsi,leanching maupun memory effect.

Selain dari jenis bahan wadah yang digunakan, hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

  • Peralatan yang digunakan harus terpisah dari alat analisis lainnya ( analisis makro)
  • Laboratorium analisis air harus terpisah jauh dari analisis geokimia
  • Peralatan harus dicuci bersih ( dekonaminasi)

 

  1. Sirkulasi udara laboratorium

Sirkulasi udara laboratorium perlu diperhatikan, karena merupakan salah satu sumber yang dapat memberikan kontaminan, hal ini perlukan penggunaan bahan/alat –alat penunjang untuk menjamin kebersihan dalam operasional analisis/dalam bekerja, seperti penggunaan HEPA untuk menghilangkan partikulat.

Sumber :

Willy,Sumardi Cahya Nugraha. Pengendalian kontaminasi pada analisis AAS. Pusat Penelitian Kimia

BAGIKAN
Berita sebelumyaConductivitymeter
Berita berikutnyaPemilihan Penggunaan Kolom pada HPLC
Maja Bintang Indonesia is managed by professionals with experience since 1997 in trading as well as Laboratory equipment and provide the product and service in Government and Private Company.