Kualitas Air Untuk Laboratorium

0
27690

Air merupakan hal yang penting digunakan untuk kehidupan, salah satunya dalam bidang laboratorium, air sangat berperan penting dalam menghasilkan data analisis uji yang akurat  karena air digunakan sebagai reagen (reagent water) yang paling umum digunakan. Di laboratorium kualitas air reagen adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dan tidak membuat gagal penelitian atau pekerjaan laboratorium, serta sebagai perawatan dalam penggunaan alat laboratorium.

Umumnya kita mengetahui  penggunaan air reagen adalah aquadest, aquabides, ataupun aquademin. Pengertian aquadest, aquabidest, aquademin sendiri adalah sebagai berikut :

  1. Aquadest (Aqua Destilata) yaitu air yang dihasilkan dari satu kali proses destilasi/penyulingan, sering disebut air murni (mengandung mineral-mineral tertentu).
  2. Aquabidest (Aqua Bidestilata) yaitu air yang dihasilkan dari proses destilasi bertingkat (2x proses destilasi). (mengandung mineral lebih sedikit dari Aquadest)
  3. Aquademin (Aqua Demineralisata) yaitu air bebas mineral baik ion positif, kesadahan ion negatif, gas halogen, belerang dll serta memenuhi persyaratan mikroorganisme tertentu.

Sedangkan, kualitas air reagen berbeda beda untuk laboratorium sesuai dengan peruntukan aplikasinya, misalnya jika kita menggunakan pengukuran sample dengan HPLC dan AAS maka, idealnya dibutuhkan kualitas air yang memiliki resistivitas lebih dari 18 MΩ.cm, karena jika nilai resistivitasnya lebih rendah maka keberadaan ion anorganik dalam air dapat mempengaruhi hasil pengukuran di alat HPLC dan AAS sehingga dapat terjadi kesalahan pembacaan hasil dan dapat mengurangi usia kolom untuk  HPLC.

 

Adapun spesifikasi air reagen dapat mengacu pada regulasi ASTM (American Society for Testing and Materials) D1193, ISO (International Organization for Standardization) 3696, dan CLSI-CLRW (Clinical and Laboratory Standards Institute – Clinical Laboratory Reagent Water). Berikut standar persyaratan ASTM untuk  air reagent :

Untuk memenuhi kriteria diatas, maka air kran yang masih mengandung kontaminan harus di treatment terlebih dahulu. Proses treatment dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

  1. Destilasi
  2. Filtrasi ( mikrofiltrasi, ultrafiltasi, dan reverse osmosis).
  3. Deionisasi atau demineralisasi dengan resin penukar ion agar nilai resistivitas lebih dari1 MΩ.cm,
  4. Elektrodeionisasi
  5. Mixed bed polisher yang dapat meningkatkan nilai resistivitas hingga 18 MΩ.cm
  6. Adsorpsi dengan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi TOC
  7. Ultrviolet

Oleh karena itu,penggunaan aquadest,aquabidest dan aqudemin belum tentu masuk dalam kategori air reagent yang memiliki spesifikasi kualitas yang ditentukan oleh lembaga standarisasi maka dari itu beberapa teknik  biasanya dikombinasikan dalam satu sistem untuk menghasilkan jenis air dengan tipe atau grade yang diinginkan.

BAGIKAN
Berita sebelumyaPemeliharaan Atomisasi Tungku Atomisasi Sistem Penyerapan Atom
Berita berikutnyaAAS VS ICP
Maja Bintang Indonesia is managed by professionals with experience since 1997 in trading as well as Laboratory equipment and provide the product and service in Government and Private Company.