Pengetahuan pengunaan Asam untuk Microwave Digestion

0
1201

Secara umum, banyak asam anorganik digunakan di microwave dengan alasan stabilitas asam anorganik lebih stabil pada tekenan uapnya.  Pada artikel sebelumnya sudah dibahas tentang beberapa asam dan basa yang sering digunakan sebagai perlarut microwave digestion, artikel ini kembali membahas lanjutan asam asam yang  dapat digunakan sebagai pelarut microwave digestion, sebagai berikut :

 

HClO4 70% ~ 72%

Sifat :

Cairan tidak berwarna, mudah menguap dan tidak stabil. Memiliki titik didih sebesar 203 ℃. Termasuk asam korosif kuat dan oksidator kuat, yang dapat menguraikan zat organik secara sempurna dan dapat bereaksi dengan logam yang tidak bereaksi dengan asam lain. Namun, bila asam perchloric pekat panas bereaksi dengan zat organik atau zat anorganik yang mudah teroksidasi,dapat menyebabkan ledakan,

Aplikasi:

Asam perklorat tidak sering digunakan sebagai pelarut microwave digestion, namun sering digunakan untuk menghilangkan asam setelah proses  digestion.

 

H3PO4 85%

Sifat :

Memiliki Titik didih 150 ℃ dan tidak stabil. H3PO4 memiliki tekanan uap yang relatif rendah. Dibawah 0.8MPa, suhu bisa mencapai 240 ℃. Asam fosfat akan terpecah ketika pemanasan dan  menghasilkan asam polifosfat tanpa berat molekul tetap dan titik lebur. Asam ini dapat mengurai  sampel sehingga sifat volatilitas pada sampel hilang.

Aplikasi: 

Untuk menguraikan sampel yang memiliki banyak oksida, mineral sulfida dan alloy Fe; melarutkan slag aluminium, bijih besi, kromit dan logam alkali

 

HBF4 40%

Sifat :

Memiliki Titik didih di bawah tekanan atmosfir yaitu 130 ℃ (dekomposisi). dapat  memperoleh Suhu tinggi dengan memasukan asam hidrofluorat dalam wadah tertutup tanpa tekanan tinggi,asam  tidak akan  rusak pada kondisi tersebut,Hal ini yang menyebabkan asam dapat mengurai silica dalam  sampel dengan suhu tinggi.

Aplikasi:

Untuk sampel Silikat dan geologi

 

KOH 20%

Sifat : 

Merupakan larutan alkali yang memilik Titik lelehnya sebesar  360,4 ℃. KOH padat dapat menghasilkan panas saat bereaksi dengan air atau uap, yang akan membuat zat mudah terbakar, oleh karena itu harus disimpan di tempat yang kering.

Aplikasi:

Alloy silica-alumunium

 

NaOH20%, pelarut alkali

Sifat :

Merupakan basa kuat,yang memiliki sifat korosif, dan higroskopis denga Titik lebur sebesar  318,4 ℃. Sifat tersebut membuat NaOH dapat dengan mudah mengikis zat yang mengandung aluminium dan  dapat bereaksi dengan beberapa gas asam termasuk belerang dioksida, karbon dioksida, nitrogen dioksida dan hidrogen klorida atau air.

Aplikasi:

Aluminium alloy

 

Sumber  : http://www.sineomicrowave.com/ (Application book Sineo Microwave Digestion)